Tanah dan Air Dari Pulau Sumatera Resmi Dibawa Ke Padepokan SH Terate Pusat Madiun Melalui Pelabuhan Merak

MERAK - Kegiatan penyerahan tanah dan air dari Perwakilan Pusat (Perwapus) Persaudaraan Setia Hati Terate (SH Terate) Provinsi Lampung ke Perwapus Banten yang merupakan jalur Yudhistira telah terlaksana, di Pelabuhan Merak, Banten, pada Kamis (21/7/2022) siang. Selanjutnya Perwapus Banten bersama Tim Yudhistira yang diberangkatkan oleh Pengurus Pusat SH Terate akan membawa tanah dan air secara estafet menyusuri rute yang telah ditentukan.

Dalam kesempatan itu, Ketua Perwapus Lampung yang diwakilkan oleh Kangmas Drs. H. Irsam, menuturkan bahwa beliau mendapatkan mandat oleh Perwapus se-Sumatera untuk meneruskan tanah dan air ke Perwapus Banten. "Kami sampaikan terimakasih ke seluruh Perwapus Banten untuk dapat meneruskan tugas kami yang mendapat mandat dari Perwapus se-Sumatera untuk mengantarkan ke Padepokan Agung melalui Perwapus Banten, " tutur Kangmas Drs. H. Irsam.

Baca juga: Buruan Daftar di Event Jonggol Adventure T#1 dan Raih Banyak Hadiah Menarik

Ungkapan senada juga disampaikan Ketua Perwapus Banten yang diwakili oleh Kangmas H. Sujarwo. "Kami ucapkan terima kasih kepada Perwapus Lampung yang telah mengantarkan tanah dan air ini, " tutur beliau.

Pada kesempatan itu, Kangmas Arie M. Adhiarta, S.Ikom, yang mewakili Tim Yudhistira juga turut menyampaikan hal serupa kepada Perwapus Lampung dan Banten. Maka dari itu beliau meminta izin untuk membawa tanah dan air tersebut ke Padepokan Agung di Madiun. "Izinkan kami atas nama Tim Yudhistira untuk membawa tanah dan air ini, yang mana ini adalah amanah dari Ketua Umum Kangmas R. Moerdjoko HW untuk kami bawa ke Padepokan Agung di Madiun, " terang Kangmas Arie.

Baca juga: Pesan Kasad Kepada Peserta Jambore Nasional XI Tahun 2022

Seperti diketahui, semua kegiatan tersebut merupakan rangkaian Kirab Budaya Nusantara dalam menyambut 100 Tahun Terate Emas. Semua tanah dan air yang berasal dari seluruh Cabang SH Terate di Indonesia akan ditanam di bawah pondasi Monumen Satu Abad di komplek Padepokan Agung Madiun. (Muh Nurcholis)